Mana Kota Aman dan Tidak Aman? Mana Penerbangan Aman dan Tidak Aman?

Tadi pagi saya mendengar sebuah laporan pendengar di sebuah radio swasta di Surabaya. Pendengar ini tinggal di kota Paris, Perancis. Meski begitu masih loyal dengan radio ini, sehingga masih mau memberi kabar ke radio tersebut.

Oleh: Mochamad Yusuf*

Dia mengabarkan kota Paris saat ini dinyatakan oleh pemerintah setempat dalam status gawat yang paling tinggi. Dia mewanti kalau tidak ada keperluan penting agar tidak ke Paris khususnya daerah Ellyse (?). Situasi genting di sana sekarang.

Jadi Paris kota tidak aman ya?

Saya teringat kabar beberapa waktu lalu, pemerintah AS memberi status kota Surabaya sebagai kota tidak aman. Dan mewanti-wanti warganya untuk tidak ke kota Surabaya.

Bu Risma tidak percaya dengan wanti-wanti ini. Dan Wapres Jusuf Kalla juga tidak peduli dengan peringatan pemerintah AS ini.

Jadi Surabaya kota tidak aman ya?

Tentu kita tidak bisa menjamin sebuah kota aman atau tidak aman. Tapi kita bisa mengantisipasi sebagai kota aman atau tidak. Seperti kota Surabaya saat ini menjadi sorotan utama warga Indonesia dan dunia.

Banyak wartawan datang ke kota Surabaya karena meliput kabar jatuhnya pesawat Air Asia. Jadi kalau ada ‘sesuatu’ yang ingin mencari perhatian, tinggal cari gara-gara di Surabaya, pasti akan tersebar luas ke seluruh dunia.

Lha kalau ‘situasi’ itu teroris? Maka masuk akal, kalau pemerintah AS memberi ‘travel warning’ untuk kota Surabaya.

Demikian juga kita tidak bisa menjamin sebuah pesawat aman atau tidak, sehingga gampang jatuh. Namun kita bisa mengantisipasi, kalau sebuah perusahaan penerbangan ingin murah harga tiketnya maka dia bisa saja membuat sistem sedemikian rupa yang bisa membuat irit.

Tapi apakah itu baik? Misal: demi efisiensi, pilot dan awak pesawat dioptimalkan sehingga memberi waktu istirahat yang sedikit. Lha kalau capek, bagaimana pilotnya mau konsentrasi atau kondisi 100% fit?

Beberapa waktu lalu di Jawa Timur ada sebuah perusahaan otobis yang kerap mengalami banyak kecelakaan. Perusahaan yang garasinya di Kletek, Sidoarjo ini sering busnya bertindak ugal-ugalan yang menyebabkan banyak korban. Saking jengkelnya pernah warga sampai membakar bus ini dan menghadang bus lainnya dari perusahaan tersebut untuk dihancurkan.

Ternyata memang sistem manajemennya yang salah. Rute bus perusahaan ini antara Surabaya dan sebuah kota di Jawa Tengah. Perjalanan yang menempuh waktu sekitar 8 jam ini tanpa adanya sopir cadangan. Begitu sampai tiba di sana, sopir hanya diberi waktu istirahat 1 jam dan diminta kembali membawa bis ke tempat semula.

Belum sistem setoran. Sehingga wajar sekali sopir melakukan tindakan ugal-ugalan dan ceroboh yang mengakibatkan banyak kecelakaan. Sekarang sudah diperbaiki sistemnya, sehingga perusahaan otobis ini harusnya sudah tidak menjadi sorotan lagi.

Saya percaya dengan langkah yang dilakukan Menhub (Menteri Perhubungan) Jonan untuk memperbaiki sistem. Seperti mengecek rute legal atau tidak, memberi harga batas bawah dan lainnya. Ini mengurangi resiko ketidak-amanan penerbangan.

Tapi tentu saja ini juga tidak dapat menjamin apa yang dilakukan Jonan menjadi aman 100%. Demikian juga yang dilakukan pemerintah Perancis selama ini, meski negara maju, ternyata tidak dapat menjamin warga kotanya aman 100%.

Yang dilakukan adalah pencegahan dan antisipasi untuk mengurangi ketidak-amanan dan kecelakaan, seperti yang sukses dilakukan oleh sebuah perusahaan otobus di Jawa Timur.

Bagaimana menurut Anda?

~~~
*Mochamad Yusuf dapat ditemui di http://enerlife.id

About Indoweb

Indoweb adalah website berisi informasi seputar Indonesia dengan bahasa Indonesia. Untuk semua yang ingin tahu tentang Indonesia. Berisi informasi sosial, ekonomi, politik, budaya, teknologi informasi, pendidikan dan cerita-cerita rakyat.

View all posts by Indoweb →

One Comment on “Mana Kota Aman dan Tidak Aman? Mana Penerbangan Aman dan Tidak Aman?”

  1. Kalau kota aman 100% pasti tak mugkin. Bahkan di Masjidil haram atau Vatikan. Tapi harusnya ada negara yang merasa aman di dalamnya. Itu yang penting. Karena tak takut untuk berkegiatan di kota itu.

Leave a Reply