Selamat Tinggal Republikaku

Selamat Tinggal Republikaku
Selamat Tinggal Republikaku

Meski sudah diperkirakan, tetap saja saya cukup prihatin Harian Republika tutup usia. Ya, bisa diperkirakan karena semakin sedikit pembaca media cetak.

Oleh: Mochamad Yusuf*

Selain Republika, ada tabloid Nova, majalah Mombi, Mombi SD dan Bobo Junior. Mombi ini yang menemani Zidan saat kanak-kanak, karena kita dulu berlangganan. Sedang Zelda ditemani majalah Anas.

Sedangkan Republika saat mahasiswa saya berlangganan. Bahkan beberapa waktu lalu, setelah berhenti berlangganan Jawa Pos, kita kembali berlangganan Republika. Tapi karena diberinya tak teratur, hari ini dapat besok tidak, kita berhenti. Dan berhenti pula langganan korannya.

Media cetak memang memasuki masa lanjut usia. Sebagian sudah tutup usia. Ini juga berlaku media massa tradisional, istilah saya, lainnya seperti radio dan TV.

Seringkali saya bikin survey kecil-kecilan di kelas dengan responden mahasiswa. Saya tanyakan masing-masing media massa yang dikonsumsi hari itu. Mulai dari koran, majalah, tabloid, TV dan radio.

Hampir semua media itu tak ada yang dikonsumsi oleh mereka. Hanya beberapa orang yang masih melihat TV.

Maka memang ke depan hanya sedikit beberapa media cetak. Secara kasat mata kita sudah jarang melihat kios koran. Kalaupun ada, semakin sedikit yang terlihat di etalasenya.

Di perempatan jalan juga kita sudah jarang melihat para pengasong koran dan tabloid. Juga sudah lama tak ada orang yang keliling jualan koran di kampung dan perumahan.

Menurut survey, penduduk Indonesia banyak lari ke media internet. Selain gratis, juga cepat dan menarik.

Contoh Tabloid Nova yang akhir tahun ini almarhum. Nova ini dulu banyak dibeli salah satunya ada resep masakan. Sekarang masuk Youtube, sudah banyak channel yang menawarkan resep masakan. Lebih menarik karena bisa melihat prosesnya.

Demikian juga Mombi. Banyak channel Youtube yang berisi hiburan untuk balita dan anak-anak.

Maka bila pengelola media massa tradisional ingin survive harus jeli melihat hal ini. Tak cukup melakukan diversifikasi ke media internet saja. Harus ada upaya kreatif.

Entah apa itu. Kita lihat saja nanti. Tambah banyak yang gugur atau ada terobosan yang baru. [TSA, 21/12/2022 dhuhur]

~~~
***Mochamad Yusuf dapat ditemui di https://indo.web.id

About Indoweb

Indoweb adalah website berisi informasi seputar Indonesia dengan bahasa Indonesia. Untuk semua yang ingin tahu tentang Indonesia. Berisi informasi sosial, ekonomi, politik, budaya, teknologi informasi, pendidikan dan cerita-cerita rakyat.

View all posts by Indoweb →

Leave a Reply